Senin, 23 Juli 2018

Nasi Telang, Unik, Murah dan Berkhasiat

KULINER UNIK
Nasi Telang, Unik, Murah dan Berkhasiat





Nasi Telang



NASI putih dan nasi merah sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Tetapi nasi berwarna biru, mungkin belum banyak yang mendengar.
Di Jogja, tepatnya di Pasar Digital yang ada di kawasan Candi Banyunibo di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Anda bisa menjumpai Nasi Telang ini. Candi Banyunibo (yang berarti air jatuh atau menetes dalam bahasa Jawa) merupakan Candi Buddha yang letaknya tidak jauh dari Candi Ratu Boko, atau sekitar 5,6 km ke arah selatan dari Candi Prambanan. Candi Banyunibo juga tidak jauh letaknya dari Candi Barong dan Candi Boko serta Tebing Breksi, tempat wisata paling populer di Sleman saat ini.

Nasi Telang


Warna biru pada Nasi Telang diambil dari Bunga Telang (Clitoria ternatea). Bunga ini banyak dijumpai tumbuh di pekarangan rumah warga Banyunibo. Meski berwarna biru, nasi ini 100% aman dikonsumsi.
Cara pengolahan Nasi Telang sama seperti memasak nasi uduk. Pertama, bunga Telang dimasak dengan santan dahulu hingga berwarna biru. Kemudian baru dicampurkan dan dimasak dengan beras. Ini merupakan inovasi dari warga Banyunibo.
Rasa nasi ini gurih dan akan lebih nikmat jika ditambah serundeng, telur, kering tempe serta peyek kacang kedelai. Harga satu porsi nasi telang cukup murah, atau hanya Rp 5.000.
Selain itu Nasi Telang juga berkasiat. Hal ini tidak lepas dari khasiat Bunga Telang untuk tubuh. Bunga Telang dipercaya dapat mengobati gangguan penglihatan, batuk, mengobati infeksi tenggorokan, mengatasi stres atau sebagai detoksifikasi, juga khasiat lainnya.

Wisatawan antre membeli nasi telang dan wedang telang di Pasar Digital Candi Banyunibo


Bunga Telang juga diolah menjadi teh atau Wedang Telang. Warnanya juga biru. Harga wedang ini Rp 4.000. (Retno Wardhana)