GUA MARIA SAWER RAHMAT
Berdoa di Kesejukan Kaki Gunung Ciremai
Suasana menuju Gua Maria Sawer Rahmat, Kuningan, Jawa Barat (RW) |
Kuningan Jawa Barat, memiliki sebuah Gua Maria yang indah.
Namanya Gua Maria Sawer Rahmat. Letaknya di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur,
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Tidak sulit untuk menuju lokasi ini. Kalau dari Jakarta bisa
lewat Tol Cipali (Cikampek-Palimanan). Sebelum ada Tol Cipali, perjalanan
menuju Kuningan bisa sampai tujuh jam, tapi dengan adanya tol ini perjalanan
bisa dihemat setengahnya.
Banyak petunjuk untuk mencapai Gua Maria ini. Dan ketika sudah
mendekati Kecamatan Cigugur, akan terlihat jalan yang mulai berkelak-kelok dan
menanjak. Kita akan disuguhi pemandangan yang indah di kiri kanan jalan. Udara
pun mulai terasa sejuk sehingga kalau naik mobil tidak perlu memakai AC. Cukup
membuka jendela maka akan terasa kesejukan udara.
Gua Maria Sawer Rahmat ini terletak di ketinggian 700 meter
dari permukaan laut dan berada di lereng Gunung Ciremai . Daerah tersebut merupakan wilayah pertanian
dengan suhu udara yang cukup dingin. Menurut catatan di Gereja Cisantana, umat
Katolik di daerah ini berjumlah lebih dari 1.200 orang yang sebagian besar
hidup dari pertanian dan beternak sapi perah.
Gua Maria Sawer Rahmat ini dibangun atas inisiatif penduduk
setempat, terletak di sebuah bukit yang bernama Bukit Totombok, sebelah barat
Desa Cisantana. Gua Maria Sawer Rahmat ini diresmikan pada tanggal 21 Juli 1990
oleh Kardinal Tomko.
Gua Mari Sawer Rahmat (RW) |
Untuk mencapai bukit tempat gua itu, sebenarnya tidak
terlalu jauh dengan berjalan kaki dari desa di bawahnya. Umat Katolik menyebut
perjalanan menuju gua itu sebagai "prosesi jalan salib," dan karena
itu waktu tempuh memang terasa cukup lama.
Mereka harus berhenti pada setiap tempat pemujaan di
sepanjang jalan itu untuk memanjatkan doa sebelum sampai ke Gua Maria.
Perjalanan sambil mengucapkan doa itu dilakukan untuk mengingatkan umat Katolik
(atau Kristen pada umumnya) tentang perjalanan Yesus Kristus memanggul salib
menuju Bukit Golgota.
Begitu sampai di parkiran yang cukup luas, sudah banyak
warung-warung yang buka dengan menyajikan jualan makanan khas daerah setempat.
Kalau kita merasa dingin, segelas teh panas atau kopi panas akan menyegarkan
tubuh kita.
Sebelum mulai masuk lokasi Gua Maria dengan menaiki bukit,
di sebuah sudut terdapat tongkat-tongkat
kayu yang bisa dimanfaatkan ketika kita akan mulai mendaki bukit. Sebab
perjalanan naik bukit ke Gua Maria Sawer Rahmat cukup tinggi dan cukup jauh.
Tongkat tersebut akan sangat berguna untuk menopang tubuh kita jika sudah mulai
lelah.
Di tengah perjalanan menuju puncak gua ada sebuah bangunan
yang disebut Taman Doa Getsemani. Kita bisa istirahat sejenak sambil berdoa di
sini. Suasananya sangat tenang, sejuk dan khidmat sehingga sangat pas untuk
berdoa. Tampak lukisan Yesus dalam ukuran besar sedang berdoa di Taman
Getsemani sebelum ditangkap para prajurit Romawi dan beberapa bangku serta
lilin menyala di dalam bangunan kecil itu.
Salah satu tangga menuju Gua Maria Sawer Rahmat (RW) |
Jalan Salib
Setelah dari sini silakan melanjutkan perjalanan karena
jalan menanjak sudah menunggu. Kalau lelah bisa beristirahat sejenak karena ada
beberapa warung yang berdiri di sekitar perjalanan ke puncak. Kalau ingin ubi
bakar juga tersedia.
Perjalanan panjang dan melelahkan ini akan terbayar ketika
kita sampai di depan Gua Maria Sawer Rahmat ini. Sejuknya udara dan segarnya
air pegunungan yang mengalir di depan gua membuat kita merasa segar kembali.
Kita juga bisa mengikuti jalan salib agar perjalanan tidak
terlalu melelahkan. Ada 14 tempat perhentian di sini. Tiap-tiap perhentian
mengisahkan riwayat Yesus, mulai dari ketika Dia dijatuhi hukuman hingga
dimakamkan. Pada tiap perhentian itu pula dibangun altar yang digunakan umat
untuk berdoa dan menyalakan lilin.
Ketika sampai di perhentian kedua belas, kita akan melihat
sebuah salib besar. Letaknya di Bukit Totombok yang merupakan lambang ketika
Yesus wafat di kayu salib. Salib ini juga merupakan tanda menancap dan
mengakarnya iman umat Katolik di tatar Sunda. Setelah melalui 14 perhentian,
tibalah umat di Gua Maria Sawer Rahmat.
Patung Bunda Maria berdiri tegak pada sebuah gua yang di
bawahnya mengalir air yang jernih. Air ini berasal dari sebuah curug (air
terjun). Curug tersebut berada di kaki sebelah selatan bukit dan penduduk
mengenalnya dengan Curug Sawer (jatuhnya air seperti yang
"disawerkan"). Itu sebabnya gua itu disebut Gua Maria Sawer Rahmat.
Di sini juga ada pendopo tempat kita beristirahat. Selain
itu ada dua buah kapel yang bisa digunakan untuk berdoa bersama ketika kita dating
berombongan.
Setelah puas berdoa dan badan kembali fit, kita bisa mulai
turun untuk pulang. Perjalanan pulang ini akan melalui anak tangga yang
terpisah dari perjalanan mendaki. Itu dimaksudkan agar umat yang telah selesai
berdoa tidak mengganggu perjalanan ibadah peziarah yang baru datang.
Gua Maria Sawer Rahmat ini merupakan salah satu Gua Maria
yang wajib kita kunjungi ketika di Kuningan. Tempat ini tersa teduh karena ada
pohon beringin besar. (RW)
Air yang mengalir di Gua Maria Sawer Rahmat (RW) |
#Ziarah#Ziarah wisata#wisata religi#guamaria#guamariasawerrahmat#gunungciremai#wonderfulindonesia#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar