Kamis, 22 Desember 2016




Mengenal personel JIVVA



Dimas Wibisana - Gitar
Dimas Wibisana, sarjana Teknik Industri dengan gelar ganda dari Swiss German University, Indonesia dan Fachhochschule Suedwestfalen, Soest – Jerman. Memulai karir musiknya dengan merilis album grup instrumental jazz bernama SKETSA pada 2010. Pada 2013, SKETSA kembali merilis album kedua yang diproduseri oleh Tohpati. SKETSA berhasil masuk nominasi beberapa penghargaan musik Indonesia seperti Indonesia Cutting Edge Music Awards (ICEMA) dan Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) kategori album grup jazz terbaik. Dimas Wibisana & Kevin Widaya sempat tergabung dalam sebuah band bernama New GRUVI (dulu dikenal sebagai GRUVI) dan merilis satu buah single. Selain itu, Dimas Wibisana juga berkarier di musik sebagai session player untuk beberapa artis Indonesia seperti, Raisa, Afgan, Ayushita, Marcell, Sheryl Sheinafia, Andira, dan lain lain.

Saat ini di luar JIVVA, Dimas Wibisana masih berkarir sebagai Music Producer/Song Writer dan Jingle Maker. Beberapa artis yang diproduseri olehnya antara lain, The Nelwans (Single - Marmut Merah Jambu, Social Media, dan album yang akan dirilis akhir tahun 2016), CJR (Album - OST. Ada Cinta di SMA), Angel Karundeng (Single - Pianoku), UNI(X) (Single - Tak Berhenti Tersenyum), dan lain lain.


Kevin Widaya - Vokal
Kevin Widaya, memulai karir bermusiknya bersama New GRUVI (yang dulu lebih dikenal dengan nama GRUVI) pada 2012. Setelah memutuskan untuk hengkang setelah mengasilkan satu buah single dengan New GRUVI, bersama-sama dengan Dimas Wibisana membentuk JIVVA pada 2014. Di luar karir musiknya bersama JIVVA, Kevin juga masih aktif untuk bernyanyi sebagai soloist yang dikenal dengan nama Kevin Widaya, yang mengusung genre RnB/Soul Alternative dan bergabung di dalam suatu Management Artist yang bernama Soul Menace.
Kevin yang merupakan Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia, juga aktif didalam perannya untuk memberikan dan meyebarkan kepada masyarakat penggiat bisnis startup mengenai pentingnya mengerti dan mengetahui aspek-aspek hukum di dalam menjalankan usahanya, melalui suatu company yang bernama STARTUP LEGAL CLINIC. Di luar itu iapun juga masih aktif menjalankan suatu perusahaan baru yang didirikan di tahun 2016, yang diberi nama ENIGMATIC. Yaitu, suatu perusahaan yang core businessnya berada di lingkup Legal Services untuk para penggiat ekonomi kreatif dan bisnis startup.


Ankadiov Subran – Bass
Ankadiov mulai menekuni dunia musik sejak berumur 17 tahun, pertama kali membuat band dengan teman-teman di SMA Labschool Kebayoran, setelah itu Ankadiov memutuskan untuk mendalami musik dengan belajar di Lembaga Pendidikan Musik Farabi sejak 2007 dengan Indro Hardjodikoro, Adi Darmawan, Ilyas Muhadji, dan beberapa nama besar lainnya sebagai instruktur. Pada tahun 2010 selagi mengemban pendidikan di Universitas Indonesia fakultas Sastra, Ankadiov mulai memasuki dunia musik industri dengan menjadi session player/additional player untuk beberapa penyanyi, hingga saat ini Ankadiov telah bekerja sama dengan penyanyi dan artist seperti Indra Lesmana, Afgan, Raisa, Agnes Monica, Marcell, Teza Sumendra, Vidi Aldiano, Tangga, Sketsa, Neurotic dan masih banyak lagi. Di tahun 2012, Ankadiov bergabung dengan band bernama IYR (Indonesian Youth Regeneration), bersama Albert Fakdawer, Reno Castello Mudjiono, Timothy Luntungan, David Manuhutu, Dennis Junio, dan Demas Narawangsa. IYR telah mengikuti berbagai festival musik mancanegara seperti World Youth Jazz Festival di Kuala Lumpur dan No Black Tie di Singapore. 
Hingga saat ini, Ankadiov tengah menekuni bisnis perhiasan laki-laki yang memfokuskan pada batu-batu eksotis yang akan diproses menjadi gelang, kalung, dan berbagai asesoris lainnya.(*)

Foto Dok JIVVA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar